Pendudukdesa yang hidup atas dasar gotong royong menjadi tenaga produktif dan membangun tenaga atas dasar gotong royong dan saling pengertian. Mitra Pembangunan. Selain menjadi sumber tenaga kerja, masyarakat pedesaan juga berperan sebagai mitra dalam pembangunan perkotaan. Mitra ini cepat atau lambat akan dilaksanakan, tergantung dari 9 Masyarakat desa masih menjunjung tinggi nilai gotong royong. Masyarakat akan membantu tetangga yang sedang mengadakan hajatan. Dalam acara hajatan warga membantu menyiapkan tenda, menata meja dan kursi, serta menyiapkan konsumsi. Kondisi tersebut menunjukkan masyarakat saling peduli dan menjalin interaksi sosial yang bersifat intim. Masyarakatdiperkotaa memiliki sifat yang indivualis, egois dan mementingkan kehidupan pribadinya c. Masyarakatnya merupakan masyarakat yang heterogen. Melihat dari heterogenitas masyarakatnya, mentalitas atau perilaku masyarakat kota menunjukan gejala-gejala: 1. Peningkatan kegiatan dengan akibat mobilitas sosial yang tinggi di kota. 2. 1 Peran serta warga masyarakat dalam mempertahankan Pancasila dalam lingkungan masyarakat dapat diwujudkan melalui . A. Berdiskusi dengan anggota masyarakat B. Mengamankan buku-buku tentang Pancasila C. Berargumentasi tentang kebenaran Pancasila D. Mengembangkan sikap gotong-royong, saling tolong-menolong dan toleransi. 2. Menurutpermendagri 113/2014 yang dimaksud Swadaya, partisipasi dan gotong royong adalah membangun dengan kekuatan sendiri yang melibatkan peran serta masyarakat berupa tenaga, barang yang dinilai dengan uang. Antara Swadaya masyarakat dengan Partisipasi dan gotong royong seringkali membingungkan dan cenderung dianggap sama saja, padahal ketiganya berbeda dalam pelaksanaannya dan juga berbeda Gotongroyong merupakan sebuah perwujudan dari sikap persatuan. Serta merupakan suatu perwujudan dari semangat kebersamaan antar masyarakat dalam hal saling membantu atau tolong-menolong.Untuk royong Kegiatan gotong royong terlihat dalam tradisi kerigan (kerja bakti. warga) yang dilakukan untuk kepentingan bersama. Namun seiring dengan. ditemui. Budaya gotong royong sedikit demi sedikit terkikis oleh budaya. individualis. Kehidupan individualis semakin terlihat sekali pada masyarakat. perkotaan. Nama Ria Windari Prodi: D III Kebidanan NIM: 09E20557 D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali 2009/2010 A. KONSEP ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR 1.1 LATAR BELAKANG ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya Proses pembangunan yang sedang berlangsungdan terus-menerus Untukdapat memahami krakteristik desa, tidak dapat dipisahkan dengan karakteristik kota sebagai pembandingnya. Karakteristik desa adalah sesuatu yang melekat pada unsur-unsur desa yang merupakan ciri khusus yang membedakannya dengan daerah kota. Karakteristik desa dapat dipandang dari berbagai aspek kehidupan masyarakat serta dari aspek fisiknya. g Mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong-royong masyarakat; h. Meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Intinya program Alokasi Dana Desa bertujuan mempercepat pembangunan desa dengan alokasi dana yang dikelola langsung oleh masyarakat. Pengelolaan ADD dalam Keuangan Desa (APBDes) yM1RS.